Gubernur Banten Harapan Skrining Di Bandara Soetta Lebih Ketat
Sumber Gambar :Gubernur Banten Wahidin Halim (WH) berharap skrining di Bandara Soekarno-Hatta dilaksanakan lebih ketat. Gubernur WH juga menyatakan, Pemprov Banten telah melaksanakan persiapan maksimal untuk menghadapi kasus Covid-19 varian Omicron.
“Saya minta agar Bandara Soekarno-Hatta lebih ketat dalam pengujian
dan pemutaran. Karena, pada awal kasus Covid-19 varian Omicron, rata-rata yang
terkena di Provinsi Banten adalah mereka yang baru pulang dari luar negeri,”
ungkap Gubernur WH kepada wartawan setelah mengikuti Rapat Koordinasi Arahan
Presiden Republik Indonesia Joko Widodo Kepada Para Kepala Daerah dan Forum
Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Seluruh Indonesia secara virtual dari
Pendopo Gubernur Banten, KP3B Curug, Kota Serang, Senin (7/2/2022). Turut hadir
Kapolda Banten Irjen Polisi Rudy Heriyanto Adi Nugroho dan Danrem 064 Maulana
Yusuf Brigjen TNI Yunianto.
“Dulu 14 hari, sekarang 5 hari. Harus diseleksi dengan ketat,”
tambahnya.
Ditegaskan, Pemprov Banten telah melaksanakan maksimalisasi untuk
menghadapi kasus Covid-19 varian Omicron terkait ketersedian tempat tidur Rumah
Sakit, ketersediaan obat-obatan, serta ketersediaan oksigen.
Masih menurut Gubernur WH, selain itu Pemprov Banten terus
melaksanakan percepatan vaksinasi. Hal itu karena warga masyarakat yang sudah
mendapatkan vaksinasi komplit, rata-rata tanpa gejala atau mengalami gejala
ringan. Pemprov Banten juga menikmati dan mengkaji ulang pelaksanaan
Pembelajaran Tatap Muka (PTM).
Dalam Arahannya, Presiden Joko Widodo mempersiapkan dan
mengendalikan pengendalian kasus Covid-19 varian Omicron di Jawa-Bali serta
memeriksa kesiapan infrastruktur seperti Rumah Sakit, obat-obatan, ketersediaan
oksigen serta fasilitas Isolasi Terpusat (Isoter).
“Pandemi belum sepenuhnya berakhir. Tahun 2020-2021 kita bisa
melewati gelombang demi gelombang termasuk varian Delta. Memasuki Tahun 2022,
negara kita mengalami tantangan varian Omicron yang penularannya empat kali
lebih cepat dibanding varian Delta,” tulisnya.
“Kita ingin manajemen penanganan varian Omicron lebih baik daripada
saat menangani varian Delta pada 2020-2021,” tambah Presiden Jokowi.
Dikatakan, saat ini kasus Covid-19 varian Omicron di Jawa-Bali
tingkat rawat dan kematiannya masih rendah. Yang perlu diwaspadai tingkat
penyebaran kasusnya yang cepat.
“Yang ringan dan tanpa gejala, prioritaskan untuk masuk isoter atau
isoman. Rumah Sakit untuk yang sedang, berat, dan kritis,” ungkap Presiden
Jokowi.
“Kunci penanganan Omicron vaksinasi dipercepat dan meningkatkan Protokol Kesehatan, utamanya masker. Masyarakat diberikan penjelasan dengan ketenangan,” tambahnya.
sumber : biroadpimbanten