Gas dan Rem, Strategi Pj Gubernur Al Muktabar Dalam Pengendalian Inflasi Provinsi Banten
Sumber Gambar :Penjabat (Pj) Gubernur Banten
Al Muktabar menggunakan strategi gas dan rem dalam pengendalian inflasi,
terutama terkait ketersedian dan stabilitas harga kebutuhan pokok
masyarakat.
Strategi gas dan rem tersebut
dilakukan dalam menjaga ritme keseimbangan antara produsen dan konsumen. Selain
itu, hal tersebut untuk memastikan ketepatan dalam mengambil suatu kebijakan.
"Alhamdulillah di
Provinsi Banten inflasi kita cukup baik terkendali dan pada Mei 2023 secara
year on year (yoy) sebesar 3,67 persen. Itu berarti bahwa langkah-langkah yang
kita lakukan dalam rangka pengendalian inflasi cukup efektif," ungkap Al
Muktabar usai mengikuti Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah yang
digelar Kementerian Dalam Negeri secara virtual di Pendopo Gubernur Banten,
KP3B Curug, Kota Serang, Selasa (6/6/2023).
Dikatakannya, Rakor tersebut
penting dilakukan untuk dapat mengetahui langkah-langkah atau strategi yang
harus dilakukan oleh daerah dalam mengendalikan inflasi. Di antaranya
menyesuaikan data-data yang menjadi bagian dalam pengendalian inflasi.
"Karena ini ketepatan
terapi (pengendalian inflasi,red) jadi harus betul datanya. Setelah data valid
dan komoditi apa yang menjadi problem. Maka dilakukan penguraian
langkah-langkah kerja pada Organisasi Perangkat Daerah atau stakeholder lainnya
termasuk Kabupaten/Kota," jelasnya.
Selanjutnya, Al Muktabar
menyampaikan setelah hal tersebut. Pentingnya melakukan komunikasi dengan
instrumen-instrumen yang berada di pasar terkait dengan komoditi yang menjadi
perhatian dalam pengendalian inflasi.
"Bila setelah satu minggu
fluktuatif harga itu membutuhkan kestabilan, maka kita operasi pasar. Jadi kita
tidak serta-merta melakukan operasi pasar itu, karena memang ini harus dijaga
keseimbangan antara produsen dan konsumen," imbuhnya.
"Oleh karenanya memang
perlu kehati-hatian di antara gas dan rem itu penting sekali untuk kita menjaga
ritmenya," sambungnya.
Lebih lanjut, Al Muktabar
menuturkan dalam melakukan operasi pasar, pihaknya mengupayakan pelaksanaannya
langsung di masyarakat, sehingga tidak menjadi pesaing bagi para pedagang.
"Jadi ini memang perlu
kebijaksanaan kita, kearifan lokal harus benar-benar menentukan, saya juga
setiap hari melakukan analisis terkait laporan harga-harga komoditi disejumlah
pasar," katanya.
Dalam hal tersebut juga, ujar
Al Muktabar, pihaknya mendorong peran PT. Agrobisnis Banten Mandiri (ABM) untuk
dapat memaksimalkan tugas fungsinya, terutama terkait dengan sektor pertanian
dan peternakan.
"Kita menggunakan betul
instrumen ABM, karena Pemerintah memiliki batasan atas aspek kewenangannya,
tapi kalau ABM itu kan bisa bisnis to bisnis. Kemarin kita minta agar langsung
MoU atau melakukan kerjasama dengan kelompok-kelompok usaha peternakan misalnya
soal pasokan bahan pangan ternak dalam hal ini jagung," tandasnya.