Festival Silat Kaserangan Sebagai Ikon Wisata
Sumber Gambar :Festival Silat Kaserangan kembali di gelar di Pantai Florida Kecamatan Cinangka Kabupaten Serang, Sabtu 16 Juli 2022. Kegiatan tersebut diikuti oleh 40 kelompok dan melibatkan tiga provinsi di luar Banten.
Kegiatan silat Kaserangan kali ini diikuti 40
kelompok, terdiri dari 29 kecamatan se Kabupaten Serang, enam Pengprov yakni
Kabupaten Tangerang, Lebak, Pandeglang, Kota Cilegon, Kota Serang dan Tangerang
Selatan. Serta tiga Provinsi yakni DKI Jakarta, Jawa Barat dan Lampung.
Festival Silat Kaserangan sudah dua tahun vakum karena
pandemi COvid-19. Pada tahun ini
Festival Silat Kaserangan diadakan dalam
rangka melestarikan seni bela diri asli Kabupaten Serang.
Festival Silat Kaserangan juga sebagai ajang melihat
apakah Silat Kaserangan masih rutin diajarkan di paguron Kabupaten Serang atau
tidak.
Sekretaris Disporapar Kabupaten Serang Beni Kusnandar
mengatakan Beni mengatakan peserta silat kaserangan terdiri dari 29 kecamatan,
perwakilan dari Pengprov Lebak, Pandeglang, Cilegon, Kota Serang, dan Kota
Tangerang Selatan. Ditambah perwakilan dari tiga provinsi yakni Jawa Barat, DKI
Jakarta dan Lampung (kabarbanten.pikiran-rakyat.com, 16 Juli 2022).
Adanya peserta dari luar Provinsi Banten menunjukkan
Silat Kaserangan menasional. Bahkan diharapkan di Malaysia, Brunei Darussalam
atau daerah lain bisa berkembang dengan baik sehingga Silat Kaserangan bisa
menjadi internasional.
Diketahui, Silat Kaserangan yang digagas oleh Bupati
Serang Ratu Tatu Chasanah berhasil
meraih juara dalam Even Internasional Pencak Silat Championship 2021 di
Belanda.
Pada even yang digelar secara virtual tersebut, Silat
Kaserangan meraih juara umum dengan mengalahkan sebanyak 6.000 peserta yang
mendaftar.
Pada ajang
tersebut Silat Kaserangan berhasil meraih 9 medali emas, 18 perunggu dan 1
perak. Bahkan Silat Kaserangan berhasil meraih kategori penampilan best of the
best. (serangkab.go.id, 2 Desember 2021).
Ada banyak hal yang dinilai dalam festival silat
kaserangan. Diantaranya keutuhan gerak,
artinya Silat Kaserangan adalah gerakan silat baku sehingga tidak boleh dirubah
atau divariasikan.
Silat Kaserangan adalah keutuhan gerak, kemudian
wirasa, wiraga, wirahma dan wirupa, kemudian ada namanya komposisi koreografer
artinya kreativitas pesilat bisa berganti ganti posisi pola lantai.
Pertama wiraga, dimana dalam Silat Kaserangan
gerakannya tidak ada yang diulang. Kedua Wirahma, dalam Silat Kaserangan ada
dua kategori musik yang khas. Yakni patingtung yang hanya ada di Serang,
kemudian pola pukulannya dan karakter musiknya khas Banten serta adanya kendang
gede, alat musik tersebut umum namun karena Silat Kaserangan punya gerak berbeda
akhirnya musiknya pun variatif.
Ketiga Wirupa. Yakni bagaimana kearifan lokal berupa
kostum yang dipakai saat lomba. Dimana Kabupaten Serang punya batik Kaserangan,
kemudian dipadukan dengan pakaian silat.
Keempat Wirasa, yaitu dalam silat tersebut yang dilihat
adalah gerak dan kecepatannya. Festival Kaserangan juga sejalan dengan telah
dibuatkannya buku muatan lokal Silat Kaserangan diajarkan di sekolah di
Kabupaten Serang.
Festival Kaserangan dan juga buku muatan lokal Silat
Kaserangan merupakan wujud Pemkab Serang dalam rangka memelihara dan
melestarikan seni bela diri asli Kabupaten Serang, Selain itu, Festival Silat
Kaserangan juga diharapkan menjadi salah satu ikon wisata di Kabupaten Serang
yang menjadi andalan.
Oleh karena itu, peran Disporapar dalam mengemas
Festival Silat Kaserangan secara menarik sehingga menjadi daya tarik wisatawan
harus terus ditingkatkan. Misalkan bekerjasama dengan pihak swasta agar
Festival Silat Kaserangan membawa dampak besar bagi peningkatan kunjungan
wisatawan di Kabupaten Serang.
Pemprov Banten melalui Dispar juga diharapkan mampu
mendorong agar Festival Silat Kaserangan bisa memiliki daya pikat dan daya
tarik bagi wisatawan dengan memberikan perhatian dan dukungan yang sinergis
dengan program peningkatan kunjungan wisatawan di Banten.*** (Maksuni, Praktisi
Pers)