Festival Anak Banten Sehat Cerdas Ceria Digelar di Gedung Negara Provinsi Banten
Sumber Gambar :Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia kembali mengadakan kegiatan bakti sosial (baksos) di
Provinsi Banten dalam rangka Dies Natalis ke-73 dengan tema “Bersatu,
Berkarya, untuk Indonesia Sehat”.
Kegiatan baksos kali ini
difokuskan untuk edukasi dan pemeriksaan kesehatan ibu hamil dan anak usia
di bawah dua tahun (baduta) yang merupakan sasaran utama intervensi 1000
Hari Pertama Kehidupan (HPK) dalam mencegah dan menangani stunting.
Pemerintah Provinsi Banten
beserta jajaran Dinas Kesehatan serta Tim Penggerak PKK menyambut baik kolaborasi
kegiatan ini sebagai bagian dari upaya percepatan penurunan stunting di
Provinsi Banten.
“Setelah Lokakarya Penanganan
Stunting Terpadu bagi tenaga kesehatan, bidan, dan kader se-provinsi Banten
tanggal 6 mei lalu, kegiatan edukasi dan pemeriksaan kesehatan bagi ibu hamil
dan anak baduta menjadi seri kegiatan selanjutnya yang sangat strategis
dan penting untuk menghubungkan layanan kesehatan ibu dan anak dengan
sasaran utama penurunan stunting, yaitu ibu hamil dan anak baduta,” jelas PJ
Gubernur, Al Muktabar.
Kegiatan baksos dikemas dalam
bentuk “Festival Anak Banten Sehat Cerdas Ceria” untuk membangun suasana
gembira dalam proses edukasi dan pemeriksaan kesehatan ibu hamil dan anak
baduta. Ada dua kelas yang dibuat dalam festival ini, yaitu kelas Ibu
Hamil dan Kelas Anak Baduta. Kelas Ibu Hamil difokuskan pada edukasi gizi
dan kesehatan ibu selama hamil, melahirkan, dan menyusui; diskusi interaktif antara
tim dokter spesialis kandungan dan kebidanan dengan bidan; serta pemeriksaan
Ante-Natal Care (ANC) dan USG bagi ibu hamil. Sedangkan Kelas Anak Buduta
difokuskan pada edukasi Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA) bagi para
pengasuh anak baduta serta pemeriksaan tumbuh kembang anak baduta oleh tim
dokter spesialis anak.
Ketua Tim Penggerak PKK
Provinsi Banten, Tine Al Muktabar sangat antusias dengan pendekatan yang dilakukan
dalam kegiatan ini, khususnya untuk edukasi Pemberian Makan Bayi dan Anak, di
mana edukasi dibuat dalam bentuk berbagai permainan: stunting dalam
cerita, cerdas cermat, puzzle, pesan berantai, serta praktik pembuatan
Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) dan makan bersama.
“Tim PKK Provinsi Banten
menyediakan rupa-rupa masakan dengan menu makanan keluarga yang bervariasi
sumber gizinya, termasuk beberapa menu lokal Banten untuk praktik
pembuatan MP ASI sekaligus makan siang bersama peserta,” jelas Tine.
Masakan tim PKK disajikan
dalam bentuk stand makanan dalam kelompok-kelompok sumber gizi:
karbohidrat, protein hewani, protein nabati, lemak, vitamin, dan mineral. Tiap
masakan diberi keterangan komposisi dan biaya pembuatan. Para peserta
dapat memilih masakan yang diminati untuk pembuatan MP ASI.
“Sesi praktik pembuatan MP ASI
dan makan bersama dari masakan keluarga ini sangat bagus untuk memberi
pesan kuat kepada peserta bahwa membuat MP ASI itu tidak harus mahal dan
tidak perlu pakai ribet karena bisa dibuat dari masakan keluarga yang
disesuaikan porsi, tekstur, variasi, dan frekuensinya sesuai usia anak
dengan harga terjangkau,” tegas Tine.
Ketua Panitia Dies Natalis
ke-73 FKUI, Wismandari berharap program bakti sosial ini dapat ikut berkontribusi
dalam percepatan penurunan stunting nasional yang ditargetkan Pemerintah dapat
mencapai 14% pada tahun 2024, khususnya di Provinsi Banten. Ikatan Alumni
FKUI angkatan 1998 dari berbagai berbagai bidang keahlian ikut ambil bagian
dalam Festival ini.
“Rekan-rekan sejawat dokter
spesialis kandungan kebidanan, dokter spesialis anak, dokter spesialis
penyakit dalam, dokter umum, dan dokter yang mendalami ilmu kesehatan
masyarakat turut serta dalam kegiatan baksos ini,’ tandasnya. Selain
Iluni FKUI 1998, sejumlah mahasiswa FKUI dari kelas reguler dan kelas
international serta mahasiswa FK Untirta juga ikut berbagian dalam
festival ini. Kegiatan ini didukung oleh sponsor PT Fyrom Internation