Di Masa Kedaruratan Bencana Kabupaten Lebak, Pemprov Fokuskan Pendataan
Sumber Gambar :Pemerintah Provinsi Banten
fokuskan pendataan di masa kedaruratan pasca bencana gempa bumi dan banjir
bandang yang menerjang lima (5) Kecamatan di Kabupaten Lebak. Fokus pendataan
pada jumlah korban, kerugian materil, serta jumlah bangunan yang rusak akibat
bencana. Hingga saat ini, bencana tersebut dalam posisi kedaruratan tingkat
Kabupaten.
Penjabat (Pj) Gubernur
Banten Al Muktabar mengatakan, secara struktur keuangan Pemprov Banten sudah
sangat siap dengan Biaya Tak Terduga (BTT) yang sudah dialokasikan. Namun hal
itu tentu ada tahapannya sesuai dengan regulasi yang ada. Pasalnya, untuk
peningkatan penanganan darurat itu tidak bisa dilakukan begitu saja.
“Regulasinya bahwa ada penetapan
darurat oleh Kabupaten/Kota. Bila di antara itu tidak bisa, akan ditetapkan
darurat oleh Provinsi untuk kita mendapatkan juga akses ke darurat secara
Nasional. Itu langkah-langkah secara aturan yang bisa kita tempuh. Hal itu
untuk memastikan bahwasanya Pemerintah hadir,” katanya, Senin (10/10/2022).
Dijelaskan, sejak hari
pertama terjadinya bencana itu, pihaknya sudah perintahkan Kepala Pelaksana
(Kalak) BPBD Provinsi Banten bersama jajaran untuk terjun langsung ke lapangan.
“Laporan kondisi di lapangan
dan apa saja yang sudah dilakukan secara berkala selalu saya minta. Sudah kita
lakukan berbagai langkah untuk membantu saudara kita yang terkena musibah di
sana, dan Alhamdulillah semuanya terkendali,” jelasnya.
Kepada seluruh masyarakat
Banten, Al Muktabar mengimbau untuk berhati-hati dan waspada akan tanda-tanda
yang diberikan alam seperti hujan lebat yang berpotensi terjadinya banjir.
Bencana alam tidak bisa diprediksi, namun potensi terjadinya bencana alam itu
tetap ada.
Untuk diketahui, hujan lebat
yang turun selama 4 jam di sebagian besar Kabupaten Lebak pada hari Minggu
(9/10/2022) kemarin menyebabkan meluapnya sungai Cibareno, Cisiih, Cimadur,
Cicantra, Peucang Pari dan Sungai Cibadak serta menyebabkan banjir di 5
Kecamatan, yakni Kecamatan Bayah, Cibeber, Panggarangan, Cilograng dan
Cigemblong.
Berdasarkan data sementara
sampai Senin siang (10/10/2022) dari BPBD Provinsi Banten, kerugian materil
dari bencana itu di antaranya jembatan gantung di Desa Cisuren yang
menghubungkan dengan Desa Pasir Gombong rusak berat. Kemudian oprit jembatan
Desa Bayah Timur penghubung Desa Cimancak yang juga rusak berat. Jembatan
gantung penghubung Desa Cibareno Kecamatan Cilograng dengan Kecamatan Cisolok
Kabupaten Sukabumi yang terputus. Terakhir jembatan penghubung Kp.Cikatomas,
Kp.Nangewer Kecamatan Cilograng dimana terdampak pondasinya rusak dan sling
jembatanya putus dan kondisinya rusak berat.
Lalu ada juga Majlis
Al-Kautsar dan Majlis Nurul Ulum Desa Suwakan Kec.Bayah yang rusak ringan,
Ponpes Nurul Huda, Majlis ta'lim Nurul Huda, Majlis Ta'lim, Masjid Nurul Jannah,
Mushola Abrol yang berada di Desa Mancak Kecamatan Bayah rusak ringan.
Terhadap sejumlah korban bencana, Pemprov Banten melalui BPBD Banten sudah menyalurkan bantuan logistik kepada masing-masing korban, serta satu paket perlengkapan bayi, paket kebersihan dan perlengkapan keluarga serta selimut
Sumber : Biroadpimbanten