Dampingi Pangdam III Siliwangi Tinjau Assembly Point di Merak, Pj Gubernur Banten: Bisa Untuk Jalur Evakuasi dan Rest Area
Sumber Gambar :Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar mendampingi Pangdam III Siliwangi Mayor Jenderal TNI Kunto Arief Wibowo meninjau lokasi Assembly Point (titik kumpul) di Pulorida, Kelurahan Lebak Gede, Kecamatan Merak, Kota Cilegon, Rabu (3/8/2022) malam.
Al Muktabar menilai assembly
point itu akan sangat kaya fungsi, terlebih dalam beberapa bulan terakhir, isu
terkait dengan potensi bencana tsunami di Selat Sunda menjadi perhatian semua
pihak, termasuk Pemerintah Pusat.
Al Muktabar mengatakan,
langkah ini sebagai bentuk ikhtiar bersama untuk menyiapkan dari ancaman
bencana. Sehingga, semua upaya pencegahan dan penanganan bisa optimal.
"Karena semuanya sudah
kita siapkan, termasuk jalur evakuasi dan juga titik kumpul di tempat yang
sudah disiapkan seperti ini. Mudah-mudahan, seandainya ada bencana, tidak ada
korban jiwa yang terjadi," katanya.
Al Muktabar melanjutkan,
fungsi lainnya adalah sebagai rest area. "Assembly point ini lokasinya
dekat dengan Pelabuhan Merak, maka dari itu nantinya dalam momen-momen tertentu
bisa dijadikan sebagai rest area bagi masyarakat yang akan melintas dari Jawa
ke Sumatera. Sehingga dengan begitu bisa mengurai kemacetan yang kerap terjadi
di Pelabuhan Merak,“ ungkap Al Muktabar.
Sementara itu Pangdam III
Siliwangi Mayor Jendral TNI Kunto Arief Wibowo menambahkan, di manapun anggota
TNI berada harus memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar, termasuk bagi
masyarakat Lebak Gede ini.
"Ketika ini semua sudah
terbentuk, langkah selanjutnya bagaimana membuat masyarakat sekitar pesisir
pantai ini menjadi lebih produktif dengan sumber daya yang ada," katanya.
Di beberapa daerah, pihaknya
sudah melakukan berbagai upaya meningkatkan keterampilan masyarakat, baik yang
tinggal di pesisir, pegunungan maupun perkotaan. Keterampilan itu seperti
membuat kerajinan dari bahan limbah, daur ulang plastik menjadi bahan bakar,
dan masih banyak lainnya.
"Dengan begitu,
masyarakat akan menjadi produktif dan mendapat nilai tambah ekonomi. Dan untuk
di Banten ini, hal yang sama juga akan kita lakukan," pungkasnya.
Sementara itu, Dandim
0623/Cilegon Letkol Inf Ari Widyo Prasetyo dalam laporannya mengatakan,
Assembly Point itu merupakan salah satu kegiatan Karya Bhakti Kodim
0623/Cilegon dalam upaya kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana yang terjadi
di sepanjang pesisir Merak dan sekitarnya.
Berdiri di atas lahan seluas
2,7 hektar dengan ketinggian mencapai 50 meter di atas permukaan laut (Mdpl),
assembly point itu rencananya akan digunakan sebagai jalur evakuasi masyarakat
sekitar ketika terjadi bencana.
"Saat ini baru
penyelesaian tahap pengerasan dan pembuatan jalur evakuasi sebanyak tiga
tanggul, tanggul pertama bisa menampung 2.000 orang, tanggul kedua 1.000 orang
dan tanggul ketiga 500 orang dengan fasilitas yang tersedia seperti genset,
tiga unit barak, sekoci yang bisa muat 28 orang dan 15 set alat selam," jelasnya.
Sedangkan, lanjutnya, yang
belum tersedia yakni pasokan instalasi Listrik, lapangan helikopter, ambulan,
MCK, dapur umum, klinik kesehatan, aula dan tempat ibadah serta lahan yang akan
digunakan untuk ketahanan pangan.
"Assembly point itu
merupakan inisiasi dari perusahaan PT. Lingga Perdana, yang lokasinya tepat
berada di seberang jalan depan assembly point," ucapnya.
Badan usaha yang bergerak di
bidang pengolahan baru dan penyewaan truk besar ini, merasa punya tanggungjawab
sosial yang harus dilakukan.
"Untuk itu, segenap
daya, upaya serta pendanaan dialokasikan untuk membuat assembly point tersebut,
yang dimulai pada awal tahun 2022 lalu. Melihat upaya baik itu pihak Kodim
0623/Cilegon kemudian ikut berperan aktif dalam upaya itu," ucapnya.
Acara tersebut diakhiri dengan menanam pohon secara bersamaan dan penyerahan 500 paket sembako kepada warga di kelurahan sekitar secara simbolis.
Sumber : Biroadpimbanten