Buka Kongres IV IPMA, Pj Gubernur Al Muktabar: Indonesia Dalam Posisi Bonus Demografi
Sumber Gambar :Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar mengungkapkan saat Indonesia dalam posisi bonus demografi. Generasi muda sebagai generasi penerus, harus memiliki kompetensi untuk membawa Indonesia maju.
"Kita harus berperan
untuk menyiapkan generasi yang akan meneruskan kita," ungkap Al Muktabar
saat memberikan sambutan pada Kongres IV Ikatan Pelajar Mathla'ul Anwar (IPMA)
dan Pelantikan DPP, DPW, dan DPD Gemawati Mathla'ul Anwar, di Aula PUPR
Provinsi Banten KP3B Curug, Kota Serang, Sabtu (30/7/2022).
"Kita perlu memberi
nilai dan menempatkan diri kita pada dunia global tanpa batas," tambahnya.
Dikatakan, dalam peradaban
global tanpa batas seperti saat ini, umat manusia disambungkan oleh teknologi.
Melalui teknologi pula manusia bicara dan menatap kehidupan ke depan.
"Indonesia sedang
berada dalam posisi bonus demografi yang harus dimanfaatkan untuk Indonesia
maju," ungkap Al Muktabar.
"Generasi muda harus
memiliki tiga kompetensi untuk membawa Indonesia maju," tambahnya.
Menurut Al Muktabar, tiga
kompetensi yang harus dimiliki generasi muda itu adalah: kemampuan kuantitatif
atau matematik secara filosofis, kemampuan komunikasi atau berbahasa minimal
dua bahasa internasional, serta kemampuan spiritualitas.
"Memiliki spiritualitas
untuk memiliki ketenangan hati dalam arti kebahagiaan. Karena kebahagiaan tidak
selalu tertambat pada unsur-unsur materiil," ungkapnya.
Dikatakan, generasi muda
Indonesia sedang bersiap, akan memasuki, dan terus memasuki tatanan global.
Dalam kesempatan itu, Al
Muktabar juga pesankan kepada generasi muda untuk memiliki jiwa wirausaha.
Berusaha menjadi pemilik dan pencipta lapangan kerja. Cita-cita sebagai pekerja
atau pegawai sebaiknya bukan menjadi cita-cita utama.
Dikatakan, generasi muda
juga jangan malu untuk bercita-cita menjadi petani. Dengan jiwa wirausaha
peluang untuk maju terbuka luas.
Dalam kesempatan itu, Ketua
Umum PB Mathla'ul Anwar KH Embay Mulya Syarief mengungkapkan mempersiapkan para
kader harus dilakukan secara terus menerus agar terjadi kesinambungan dalam
organisasi.
"Jaga baik persatuan, kita negara kesepakatan. Saat ini banyak yang mengadu domba dengan sesama penganut maupun dengan penganut agama lain," pesannya.
Sumber : Biroadpimbanten