Bersama 19 Provinsi Lain, Banten Diminta Menteri Bahlil Ajukan Peluang Investasi Strategis
Sumber Gambar :Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia mengumpulkan 20 Kepala Daerah Provinsi dalam sebuah Rapat Virtual, Jumat (18/6/2021). Provinsi Banten termasuk ke dalam 20 Provinsi yang diminta Bahlil untuk menyusun peta peluang investasi proyek prioritas strategis yang siap ditawarkan daerah masing-masing pada Tahun 2021 ini.
“Intinya tadi Pak Menteri
meminta daerah untuk menyusun peta
peluang investasi proyek prioritas strategis yang siap ditawarkan daerah
masing-masing pada Tahun 2021 ini,” kata Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy
usai mengikuti rapat virtual tersebut dari kantornya di Kawasan Pusat
Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B), Kota Serang.
Dikatakan Andika, permintaan
Bahlil tersebut merujuk kepada telah ditunjuknya Bahlil sebagai Ketua Satuan Tugas (Satgas) Investasi oleh
Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu. Sebagai Ketua Satgas ini, kata
Andika, Bahlil diminta menyelesaikan berbagai permasalahan investasi hingga
mengidentifikasi sumber-sumber investasi yang bisa meningkatkan devisa negara
yang tujuannya dalam rangka meningkatkan pendapatan negara.
Tak hanya itu, kata Andika,
Satgas Investasi juga memiliki tanggung jawab untuk mengkolaborasikan investor
asing atau investor dalam negeri dengan pelaku UMKM di daerah tujuan investasi.
“Salah satunya terkait kolaborasi investor dengan UMKM di daerah itu juga yang
dibahas tadi,” kata Andika.
Secara prinsip, kata Andika,
Banten sendiri sudah siap dengan peta peluang investasi yang diminta Bahlil
tersebut. Namun demikian karena perkembangan pandemi Covid-19 akhir-akhir ini,
Andika mengaku, peta peluang investasi Banten yang sebelumnya harus mengalami
beberapa revisi dan evaluasi. “Nanti BKPMD (Badan Koordinasi Penanaman Modal
Daerah Provinsi Banten) akan susun ulang untuk kemudian segera diajukan,”
imbuhnya.
Dikatakan Andika, peluang investasi
di Banten sangat terbuka di berbagai sektor unggulan, seperti industri,
pertanian, perdagangan dan jasa hingga pariwisata. Andika menyebut, Provinsi Banten memiliki sejumlah keunggulan
sebagai peluang investasi. Keunggulan dimaksud meliputi keunggulan geografis
dimana Banten merupakan daerah penyangga Ibukota Jakarta dan sebagai simpul
jaringan internasional merujuk kepada letaknya yang menghubungkan Pulau Jawa
dan Pulau Sumatera, serta keberadaan
Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
Keunggulan lainnya, kata
Andika, di antaranya adalah dukungan infrastruktur berupa fasilitas perhubungan
darat, laut dan udara, hingga ketersediaan tenaga listrik dan ketersediaan
lahan. “Dan itu kan sudah terbukti
Banten selalu berada di top list daerah dengan investasi terbesar secara
nasional,” imbuhnya.
Untuk diketahui, selain
Banten 19 Provinsi lainnya yang dikumpulkan Menteri Bahlil dalam rapat virtual
tersebut adalah Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Yogyakarta, Sumatera
Utara, Kepulauan Bangka Belitung, Sumatera Barat, Jambi, Sumatera Selatan dan
Lampung. Berikutnya, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Sulawesi Barat,
Gorontalo, Maluku, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat.