Banten Siaga Wisata, Wagub Andika: Jangan Sampai Jadi Cluster Baru Penyebaran Covid 19
Sumber Gambar :SERANG - Wakil
Gubernur Banten Andika Hazrumy (Aa) mewanti-wanti seluruh stake holder
pariwisata di Banten untuk benar-benar bersiap menghadapi momen libur Lebaran
tahun ini. Hal itu mengingat kebijakan larangan mudik dari pemerintah yang
dikompensasi dengan diperbolehkannya masyarakat untuk berwisata.
"Saya yakin ini
bukan tugas yang mudah. Mengontrol sekian banyak orang untuk menerapkan Prokes
(Protokol Kesehatan Covid-19) di tempat-tempat wisata," kata Aa saat
membuka rapat virtual tentang koordinasi persiapan Siaga Wisata Lebaran 2021
oleh Dinas Pariwisata Provinsi Banten, Rabu (5/5).
Diungkapkan Aa,
potensi membludaknya tempat-tempat wisata di Banten diprediksi akan terjadi di
sejumlah destinasi wisata pantai dan destinasi wisata ziarah. Hal itu
mengingat, Banten memiliki banyak destinasi wisata pantai sejalan dengan
kepemilikan panjang garis pantai yang luas. "Kita juga tahu, Banten kental
nuansa religi islami yang terwujud salah satunya melalui banyak kepemilikan
destinasi wisata religi," imbuhnya.
Aa mengingatkan,
meski kebijakan larangan mudik pemerintah pusat ini telah mampu mereduksi
sebanyak 81 juta warga untuk tidak jadi mudik, namun survey juga menyebutkan
bahwa masih ada sekitar 17 persen
masyarakat yang memilih untuk tetap mudik. "Dan perlu diketahui,
Banten itu 6 besar tujuan mudik setelah Jabar, Jateng, Jatim, Bali dan
Lampung," kata Aa.
Lebih jauh Wakil
Gubernur Aa meminta, Dinas Pariwisata Provinsi Banten bersama-sama stakeholder
agar melakukan pemetaan kesiapan Standar Operasional Prosedur (SOP) untuk
kebersihan, kesehatan, keselamatan, dan kelestarian lingkungan, baik kepada
karyawan, pemandu wisata lokal, pengunjung, masyarakat sekitar, maupun pihak
lain yang beraktivitas di tempat wisata melalui media luring dan/atau daring.
SOP disusun dengan memperhatikan karakteristik dan kekhususan daya tarik wisata
yang dikelola, baik daya tarik wisata alam, budaya, maupun hasil buatan manusia.
Aa juga mengingatkan
ketersediaan sarana informasi himbauan untuk mematuhi protokol kesehatan selama
di tempat wisata. Hal itu menurutnya bisa dilakukan dengan pemasangan baliho
dan spanduk himbauan penerapan protokol kesehatan di kawasan destinasi wisata pantai
dan perairan terbuka.
Lebih jauh Aa
meminta, Kelompok Penggerak Pariwisata dan Kelompok Sadar Wisata Provinsi
Banten agar membantu Satgas Covid 19 untuk mengedukasi dan mensosialisasi
protokol kesehatan 3M di tempat wisata kepada pengunjung.
Pengelola tempat
wisata juga diminta Aa bersiap diri untuk dapat memberikan jaminan kebersihan,
kesehatan, keselamatan, dan kelestarian lingkungan yang tinggi akan produk dan
pelayanan yang diberikan kepada wisatawan. "PHRI Provinsi Banten serta
pengelola tempat wisata bersama-sama Dinas Pariwisata agar senantiasa aktif
berkoordinasi dengan Polri dan TNI terkait penegakan protokol kesehatan di
tempat wisata," paparnya.
Sementara itu Kepala
Dinas Pariwisata Banten Agus Setiawan mengatakan, rapat sengaja digelar untuk
mengantisipasi lonjakan wisatawan di masa libur Lebaran sebagai dampak dari
kebijakan larangan mudik yang dikompensasi dengan diperbolehkannya
berwisata.
"Jadi boleh
wisata tapi tentu dengan syarat dan dalam skala yang terbatas. Makanya kita
hari ini rapat dengan semua stake holder, mulai dari stake holder pariwisata
sampai dengan stake holder kebijakan pemerintah tentang larangan mudik dan
boleh wisata seperti Dinkes (Dinas Kesehatan) dan Dishub (Dinas Perhubungan)
serta TNI/Polri," paparnya. (*)