Banten Komitmen Terapkan Gerakan Beli Produk Dalam Negeri

Sumber Gambar :

Pemerintah sudah menggaungkan ini melalui Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI). Terhadap kebijakan tersebut, Pemerintah Provinsi Banten (Pemprov Banten) mendukung pemakaian produk dalam negeri atau produk lokal sebagaimana yang dicanangkan pemerintah tersebut.

Pada tahun 2022, dengan total APBD mencapai Rp11 triliun lebih, Pemprov Banten telah membelanjakan pembelian produk lokal mencapat Rp2 triliun lebih.  Penjabat Gubernur Banten Al Muktabar usai Rapat Koordinasi Pelaksanaan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (BBI), Aksi Afirmasi Produk Dalam Negeri (PDN), dan Bangga Berwisata di Indonesia Aja (BBWI) Tahun 2023-2024 yang dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan di Gedung Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Jl. MH Thamrin No. 8 Jakarta, Jum'at 2 Desember 2022 membeberkan total belanja produk dalam negeri itu telah mencapai Rp 2 triliun lebih dari total APBD Banten Rp11 triliun lebih.

Capaian dalam belanja produk lokal ini menempatkan Pemprov Banten menempati peringkat lima besar nasjonal dalam hal belanja produk dalam negeri atau produk lokal dan 10 besar pada pembelanjaan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).

Dikatakan, untuk mendukung UMKM, Pemprov Banten memiliki sarana digital Plaza Banten untuk mendorong UMKM. Dievaluasi sudah cukup baik, menempati posisi 10 besar di Indonesia.Al Muktabar mengatakan capaian di Tahun 2022 saat ini merupakan prototipe dalam menghadapi tantangan Tahun 2023.

Pemda dan masyarakat didorong untuk menghidupkan produk asli buatan Indonesia dengan membelinya di usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), baik secara langsung maupun daring. Dengan demikian, maka UMKM di Banten akan berkembang pesat.

Pemerintah telah memberikan dukungan, akses dan pembinaan dalam penggunaan produk lokal. Sebagaimana disampaikan Wamendag Jerry Sambuaga. Sebagaimana dilansir dari Antara Kamis (1/12/2022), Jerry menilai kehadiran berbagai program, insentif, inisiatif, serta sinergi yang dilakukan pemerintah selama ini untuk mendorong penggunaan produk lokal dapat berlangsung di berbagai kalangan masyarakat.

Harapannya, kata dia gerakan cinta dan membeli produk dalam negeri bukan cuma slogan, tapi juga mampu menumbuhkan, mempraktekkan, dan melakukan. Beli dan gunakan produk Indonesia, karena ini merupakan bentuk kecintaan kita akan produk lokal yang merupakan aset kekayaan bangsa.

Lebih lanjut, Jerry mengatakan produk Indonesia juga diharapkan tak hanya berjaya di negeri sendiri, namun juga mampu bersaing di kancah global.

Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan banyak memiliki program dan aktivitas yang bisa dilakukan bersama pengusaha dan UMKM.

Program-program tersebut di antaranya wawasan soal hubungan dagang, promosi, pelatihan, hingga pencocokan bisnis (business matching). Ada pula pelatihan soal ekspor (export coaching) yang akan mendampingi pelaku UMKM untuk mengembangkan bisnisnya lebih jauh lagi dan menyentuh pasar internasional. Harapannya, fasilitas pelatihan ini bisa diberikan merata di sejumlah titik kota atau wilayah di Indonesia.

Berbagai program yang diluncurkan harus berdampak pada tumbuhnya produk UMKM yang membanjiri pasar lokal, nasional dan internasional. Saatnya bergandeng tangan agar UMKM Indonesia tumbuh, berkembang, dan maju.

Di Banten Gerakan Beli Produk Dalam Negeri harus dicontohkan pemda dalam berbagai kegiatan. Tentu saja, prioritas pada produk lokal kabupaten/kota dan juga produk daerah lain. Dengan meningkatnya demand produk lokal, maka sudah tentu, UMKM di Banten akan terpacu untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas produknya. Yang tak kalah penting, perputaran ekonomi di masyarakat akan meningkat dan UMKM akan tumbuh subur di Banten.*** (Maksuni, Praktisi Pers)


Share this Post