Badan Penghubung Daerah Provinsi Banten Gelar Forum Rencana Kerja Tahun 2021
Sumber Gambar :JAKARTA- Badan Penghubung Daerah Provinsi Banten menggelar Forum Rencana Kerja Perangkat Daerah Badan Penghubung Daerah Provinsi Banten Tahun 2021 dalam rangka penyusunan renja tahun 2022 yang digelar secara virtual meeting, bertempat di Ruang Rapat Badan Penghubung Daerah Provinsi Banten, Tebet- Jakarta Selatan, Selasa (16/03/2021).
Forum Rencana Kerja tersebut
dibuka oleh Asisten Daerah (Asda) Bidang Perekonomian dan Pembangunan
Sekretariat Daerah Provinsi Banten M. Yusuf yang sebelumnya diawali dengan
Laporan kegiatan dari Kepala Badan Penghubung daerah Provinsi Banten Ir.
Triasgani Purbasari, MM.
Forum Rencana Kerja
dimoderatori oleh Kasubid Promosi, Investasi dan Hubungan Kelembagaan Badan
Penghubung Rizal Firdaus, SE dengan menghadirkan narasumber Kepala Pusat
Fasilitasi Kerja Sama Kementerian Dalam
Negeri Republik Indonesia Dr. Nelson Simanjuntak, SH. Dengan materi “Peranan
dan Inovasi Serta Kerjasama Badan Penghubung di Dalam Mendukung urusan
Pemerintah dalam dan Luar Negeri”, Ketua Komisi I DPRD Provinsi Banten Asep
Hidayat serta Kepala Bappeda Banten yang diwakili Kepala Bidang Sosial dan
Pemerintahan Hj. Nurmetia Priliani. Adapun peserta yang mengikuti forum
tersebut yaitu, OPD di lingkungan Pemprov Banten, OPD Kab/Kota se-Provinsi
Banten, Perwakilan Mahasiswa Banten dan Masyarakat Banten di Ibukota Negara.
Dalam pembukaannya, Asda II
Pemprov Banten M Yusuf mengatakan Badan Penghubung harus bisa mengubungkan
Provinsi Banten dengan pihak luar, baik dibidang ekonomi, sosial budaya maupun
teknologi agar Badan Penghubung bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
“Badan Penghubung itulah
harus bisa menghubungkan aktivitas didalam Provinsi Banten, misal kita ini di
bidang ekonomi, butuh apa? Butuh investasi bagaimana sih kita mendorong
investasi yang ada dari luar baik itu di provinsi lain maupun diluar negeri itu
bisa masuk ke Provinsi Banten begitu juga apa yang ada di Provinsi Banten apa
yang bisa kita bawa ke luar," katanya.
Sedangkan Kepala Pusat
Fasilitasi Kerja Sama Kementerian Dalam
Negeri Republik Indonesia Dr. Nelson Simanjuntak, SH menjelaskan peranan Badan
Penghubung yaitu sebagai penunjang koordinasi, mediasi, fasilitasi pelaksanaan
urusan pemerintahan dan negara sahabat.
“Apa saja yang dijalankan
Badan Penghubung tadi, semua urusan jangan batasi karena disana ada
subag-subag, ada bidang ada apa itu penyebutan namanya silahkan. Apalagi bisa
menjalin kerjasama dengan negara sahabat 135 kurang lebih negara dibawah PBB
lakukan itu. Apa yang ada disana, apa yang ada dikita, potensi ini yang harus
diperkuat oleh Badan Penghubung dipintu masuk” ungkap Nelson.
Acara juga diisi dengan
diskusi interaktif dengan stakeholder terkait dengan support Badan Penghubung
di ibukota negara dengan membahas Fasilitasi Guide Wisata Investasi dengan
peserta Kedutaaan Besar, Fasilitasi Pameran Pekan Raya Jakarta, dan Fasilitasi
Kerjasama jaringan Informasi Kementerian dan Lembaga.
Dalam Diskusi tersebut
Sekretaris Bapelitbangda Kabupaten Lebak Imam Suangsa, S.IP, M.Si mengatakan
Kabupaten Lebak memerlukan support kegiatan yang signifikan dari Badan
Penghubung untuk meningkatkan promosi-promosi pariwisata Kabupaten Lebak.
Selain juga meningkatkan ekonomi kreatif di kabupaten Lebak yang pada akhirnya
nanti outcome dari kegiatan tersebut adalah meningkatkan kesejahteraan di
Kabupaten Lebak.
“Kami Sangat membutuhkan
sekali dari Badan Penghubung untuk mensupport Kabupaten Lebak bagaimana
pariwisata dan unggulan-unggulan ekonomi kreatif bisa ekspose di tingkat
provinsi dan nasional," harapnya.
Ia menyampaikan di pariwsata
Kabupaten Lebak sedang dikembangkan Geopark Nasional Bayah Dome yang sudah
dalam tahap penetapan warisan geologi (Geoheritage) dan bisa ditetapkan pada
tahun 2022 sebagai Geopark Nasional. "Perlu dukungan dan fasilitas dari
Badan Penghubung untuk melakukan promosi Kabupaten Lebak termasuk Geopark Bayah
Dome ini,” katanya.
Sementara itu, Sekretaris
Dinas Industri dan perdagangan Kota Tangsel Kunti Bratajaya mengungkapkan
mengusulkan agar Badan Penghubung memfasilitasi adanya e-comerce kabupaten dan
kota yang menyediakan informasi jual beli seperti Toko Online yang sudah ada,
tetapi isinya IKM dan UKM kab/kota. "Ini agar memudahkan pelaku IKM dan
UKM kabupaten dan kota sehingga
perputaran ekonomi kembali ke Provinsi Banten,” ungkapnya.
Kepala Dinas Pariwisata
Kabupaten Lebak Imam Rismahayadin
mengapresiasi terlaksananya Forum ini.
Ia mengatakan setelah
sebelumnya Badan Penghubung memfasilitasi kerjasama Kabupaten Lebak dengan PT.
Angkasa Pura II, untuk selanjutnya Lebak
meminta untuk fasilitasi dengan PT. KAI serta kegiatan pameran di luar negeri
mengingat Banten punya ikon Suku Baduy.
Masukan juga datang dari
Bappeda Provinsi Banten melalui Kasubid Pemerintahan Endang Supriadi.
“Badan Penghubung sudah
terlihat banyak mengoptimalkan di rencana aksinya tapi di dokumen koordinasinya
belum tersedia banyak, jadi banyak bekerja tapi seolah-olah tidak
tercatat," ungkapnya.
Diharapkan, kata Endang,
Badan Penghubung setiap melakukan koordinasi secara intens dan ada target
timeline-nya itu dibuat SK Tim koordinasi.
"Promosi contohnya
tidak hanya dengan provinsi tapi OPD kabupaten dan kota supaya nanti target dan
capaiannya kabupaten kota tercapai dengan targetnya,” katanya.***