Antisipasi Kesehatan Masyarakat Paska Banjir, Pemprov Banten Buka 45 Posko Kesehatan
Sumber Gambar :Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten telah membuka 45 Posko Kesehatan, dalam rangka antisipasi kesehatan masyarakat pada penanganan bencana banjir yang terjadi di 3 kabupaten kota, yakni di Kota Serang, Kabupaten Serang, dan Kabupaten Pandeglang.
"Total posko kesehatan
dari 3 Kabupaten/Kota, terdiri dari 26 posko utama, 11 posko tambahan dan 8
posko sementara," ucap Kepala Dinas Kesehatan Ati Pramudji Hastuti dalam
Rapat Koordinasi Penanganan Bencana Banjir yang dipimpin Wakil Gubernur Banten
Andika Hazrumy di Pendopo Gubernur Banten, KP3B Curug, Kota Serang, Rabu
(2/3/2022)..
Pada kesempatan itu, dr Ati
juga merincikan jumlah posko cluster kesehatan yang disediakan pada
masing-masing daerah. Untuk Kabupaten Pandeglang di dua kecamatan dengan 10
titik banjir terdapat 5 posko utama, 1 posko tambahan, dan 1 posko sementara.
"Kabupaten Serang di 10
kecamatan dengan 16 titik banjir terdapat 16 posko utama, 5 posko tambahan, 2
posko sementara dan PSC 119," katanya.
"Sedangkan untuk Kota Serang
di 4 kecamatan dengan 19 titik banjir terdapat 5 posko utama, 5 posko tambahan,
5 posko sementara dan PSC 119," sambung dr Ati.
Ia juga menjelaskan,
pihaknya menggunakan layanan Public Safety Center (PSC) 119 untuk
mengantisipasi terjadi hal yang darurat, sehingga seluruh Rumah Sakit di 3
daerah tersebut siap melayani.
"Untuk mobilenya
sendiri kita gunakan 2 PSC 119, jika terjadi darurat seluruh Rumah Sakit di 3
wilayah Kabupaten/Kota siap menangani kasus yang ada. Sampai hari ini belum ada
yang darurat," jelas dr Ati.
Selain itu, ia mengungkapkan
terdapat beberapa potensi penyakit yang akan ditimbulkan pasca banjir,
diantaranya diare, infeksi pernafasan akut, dan penyakit kulit.
"DBD berpotensi,
mangkannya tim kami terdiri dari berbagai cluster kesehatan, jadi ada yang
surveilans bagaimana menganalisa lingkungan tempat pengungsian, jangan sampai
terjadi penyakit penular di lokasi pengungsian," imbuhnya.
Ati pun menuturkan, untuk
Posko Kesehatan direncanakan akan dibuka sampai akhir atau paska kejadian
bencana banjir. "Jadi penanganan sampai paska banjir," imbuhnya.
Untuk tenaga kesehatan
(Nakes) yang diturunkan pada setiap poskonya bervariasi, namun ia memastikan
hingga saat ini jumlah nakes yang diturunkan sudah cukup dan dibantu juga oleh
organisasi profesi.
"Jadi saya turunkan
organisasi profesi, karena kita tidak tahu banjirnya sampai kapan, jadi
bergiliran," ungkapnya.
Terkait obat-obatan, kata Ati,
sampai saat ini tidak ada kendala di tiga daerah tersebut, lantaran dapat
tercover semua oleh Pemprov Banten, sehingga diharapkan tidak diperlukan BTT
untuk obat-obatan.
"Kota serang sudah meminta obat-obatan dan hari ini sudah di kirim obat-obatan, dan kalau Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Serang belum. Kita dapat bantuan juga dari Kemenkes kalau memang kekurangan kita dapat bantuan dari Kemenkes, selama ini stok di Kota dan Provinsi cukup," pungkasnya.
Sumber : Biroadpimbanten