Pengendalian Inflasi, Pj Gubernur Banten Al Muktabar Pantau Harga dan Ketersediaan Kebutuhan Pokok
Sumber Gambar :Penjabat (Pj) Gubernur
Banten Al Muktabar melakukan Inspeksi Mendadak (Sidak) harga dan ketersediaan
bahan kebutuhan pokok di Pasar Induk Rau (PIR) Kota Serang, Jumat (11/11/2022).
Bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Banten, pihaknya terus
memantau harga dan ketersediaan komoditi kebutuhan pokok untuk pengendalian
inflasi. Selain TPID, juga hadir unsur TNI dari Korem 064 MY, Polda Banten, dan
Kejati Banten.
"Tadi kita mengecek
Pasar Rau terkait beberapa komoditi. Kita tanyakan langsung yang merupakan
komoditi pokok, situasi relatif baik. Meskipun ada beberapa kenaikan tapi masih
fluktuatif. Stok bahannya cukup," ungkap Al Muktabar.
Dikatakan, pihaknya juga
terus melakukan pemantauan harga dan ketersediaan bahan pokok di Provinsi
Banten.
"Bila ada hal-hal yang
sangat dibutuhkan peran Pemerintah maka kita akan hadir. Bisa bantuan
transportasi dalam rangka angkut barang kebutuhan pokok itu. Kita terus lakukan
pemantauan dan setiap hari juga harga terus dilaporkan, jadi situasinya cukup
baik," tegasnya.
Al Muktabar menuturkan, sebelumnya
cabai menjadi salah satu penyumbang peningkatan angka inflasi di Provinsi
Banten. Namun saat ini harga cabai di
Pasar Induk Rau stabil. Beberapa komoditi lainnya juga cukup terkendali.
Beberapa komoditi juga mengalami sedikit kenaikan, seperti beras dan telur
ayam.
"Untuk Beras ada
sedikit kenaikan, terus kita minta beberapa Kecamatan dilakukan operasi pasar
saat ini. Jadi itu bagian dari ikhtiar kita, kita sedang mengupayakan betul
menekan inflasi terutama yang bahan pokok yang menjadi kebutuhan masyarakat,"
imbuhnya.
Sementara, Walikota Serang
Syafrudin menyampaikan komoditi bahan panganan merupakan salah satu yang
memiliki pengaruh terhadap peningkatan inflasi.
"Kemarin ada inflasi
yang kaitannya dengan harga sembako. Ada sebagian bahan pokok yang kenaikannya
sedikit, seperti beras yang premium kenaikan Rp500 dari Rp12.000 menjadi
Rp12.500 tapi yang Bulog ini normal," katanya.
Di tempat yang sama, Kepala
Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Banten Imaduddin Sahabat mengapresiasi
langkah-langkah yang telah dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Banten dan
Pemerintah Kabupaten/Kota Se-Provinsi Banten dalam upaya pengendalian inflasi
di Provinsi Banten.
"Kami mengapresiasi
Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota se-Provinsi Banten, kalau kita monitor
banyak upaya yang telah dilakukan. Kita lihat telah melakukan gerakan pangan
nasional, itu bagian upaya Pemerintah Provinsi Banten untuk memastikan ketersedian pasokan pangan,"
ujarnya.
Tidak hanya itu, menurutnya
dengan disalurkannya BLT BBM oleh Pemprov Banten merupakan salah satu langkah
strategis untuk mengantisipasi dampak akibat kenaikan BBM atau pengalihan
subsidi BBM.
"Itu penting sekali, sehingga harga di kita itu cukup terkendali, dengan subsidi itu langsung mengurangi dampak kenaikan, makanya kenaikan pangan di Banten relatif terkendali," tandasnya.
Sumber : Biroadpimbanten