Gubernur WH: Banten Sudah Antisipasi Penyakit Virus Corona Sejak Bulan Lalu
Sumber Gambar :Gubernur WH: Banten Sudah Antisipasi Penyakit Virus Corona Sejak
Bulan Lalu
Adanya kasus
novel coronavirus (2019-nCoV) di Kota Depok, menjadikan Pemprov Banten perlu
mewaspadainya terhadap penyebaran virus tersebut.
Gubernur
Banten Wahidin Halim (WH) menyatakan jika Banten saat ini mewaspadai dan
meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi kondisi tersebut, Caranya dengan
melakukan deteksi dini, pencegahan serta respon cepat guna mengantisipasi kasus
2091 nCov di Provinsi Banten.
"Pemerintah
Provinsi Banten menghimbau kepada warga para pemilik rumah sakit dan dokter
paru untuk membuat kesepakatan, diikuti dengan Instruksi Gubernur, membentuk
tim 113 rumah sakit. Sehingga sejak itu setiap pasien yang dianggap terindikasi
dipantau oleh dinas kesehatan kabupaten/kota dan Provinsi Banten,"
ungkapnya.
"Jika
dari pantauan terindikasi kuat, akan dirujuk ke Rumah Sakit Paru Suliantin
Suroso," tambah Gubernur WH.
Hingga
sekarang, lanjutnya, dari pantauan dan observasi, Alhamdulillah tidak ada warga
Banten yang terindikasi.
"Agae
seluruh rumah sakit dan puskesmas melakukan penangkalan pertama. Ini sudah
jalan. Semoga kita tidak kecolongan," harap Gubernur WH.
Dijelaskan,
besok Pemprov Banten meningkatkan meningkatkan ruang isolasi rumaj sakit untuk
antisipasi adanya kemungkinan korban pada masyarakat Banten.
Gubernur WH
menegaskan, sampai dengan saat ini Pemprov Banten sudah melakukan respon
kewaspadaan terhadap 28 Orang dalam Katagori Pemantauan COVID-19, dimana 26
orang sudah dinyatakan sembuh dan 2 orang masih dalam perawatan.
Untuk
Katagori Observasi terdapat 11 mahasiswa (warga Banten) hasil pemulangan yang
dibantu oleh Pemprov Banten dan 5 warga Banten hasil Karantina di Natuna yang
dipulangkan ke daerah asal oleh Kementerian Kesehatan, dimana dalam kategori
Observasi tersebut, 16 warga Banten tersebut dilakukan karantina rumah dengan
membatasi aktifitas dan dilakukan pemeriksaan setiap hari oleh Puskesmas
setempat selama 14 hari masa inkubasi
“Pemberitaan
Tenaga Kerja Asing (TKA) tiba di Cilegon tanpa dikarantina dan TKA China Diduga
terinfeksi virus Corona, merupakan berita yang sudah lama (5 Februari 2020),
dan sudah dilakukan verifikasi oleh Tim Dinas Kesehatan Kota Cilegon dan
pemberitaan tersebut tidak terbukti kebenarannya," ungkap Gubernur WH.
'Dinas
Kesehatan Kota Cilegon sudah melakukan langkah –langkah dalam penanganan kasus
TKA China yang masuk dalam katagori Observasi sesuai dengan surat edaran Dinas
Kesehatan Provinsi Banten yaitu dengan melakukan karantina selama 14 hari,"
tambahnya.
Pemerintah
Provinsi Banten melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) mengeluarkan surat edaran
untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan dalam upaya pencegahan
penyebaran virus corona.
Surat edaran
yang ditandatangi oleh Kadinkes Pemprov Banten Ati Pramudji Hastuti itu sebagai
bagian tindak lanjut surat edaran Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
(P2P) Kementerian Kesehatan No. HK 02.02/II/329//2020 tentang Kewaspadaan
Penyakit Novel Coronavirus (2019-nCoV) sebagai Kedaruratan Kesehatan Masyarakat
yang Meresahkan Dunia (KKMMD)/ Public Health Emergency of International Concern
(PHEIC).
Kewaspadaan
dengan deteksi dini, pencegahan dan respon sebagai upaya antisipasi terhadap
kasus 2091-nCoV di Provinsi Banten.
Sosialisasi
tentang penyakit Novel Coronavirus kepada pegawai dan tamu mulai dari gejala
dan tanda, hingga upaya pencegahan mengurangi risiko penularan,
Peningkatan
kewaspadaan ini merupakan kesiapsiagaan dalam upaya pencegahan penyebaran
penyakit Novel Coronavirus (2019-nCov) yang telah menyebar ke beberapa negara.
Sebagai
informasi, Dinkes Pemprov Banten pada 23 Januari 2020 sudah antisipasi dengan
memberikan surat edaran kepada dinas kesehatan kabupaten/kota dan puskesmas
untuk kewaspadaan penyebaran virus corona .
Disarankan,
langkah yang dapat diambil untuk menghindari penularan penyakit ini ialah
pertama, untuk masyarakat yang mengalami gejala demam, batuk, sesak nafas dan
baru kembali dari negara terjangkit dalam 14 hari sebelum sakit, disarankan
agar segera berobat ke puskesmas atau rumah sakit terdekat.